PERJUSAMI 2014


Perkmahan jum'at, sabtu dan minggu di SDN SAMBOPINGGIR yang biasanya perkemahan itu di selenggarakan 1 tahun 2 kali di tempat SDN SAMBOPINGGIR TAHUN PELAJARAN 2013

 Belajar mendirikan tenda
 Narsis dulu
 Suasana Pramuk


 Melihat kakak pembina menerangkan Materi


Video PERJUSAMI


Foto Guru SDN SAMBOPINGGIR


Background Guru SDN SAMBOPINGGIR yang mengajar di sekolah tercinta
,mendidik dan mengajar supaya dapat bermanfaat bagi kedua orang tua dan Negara tercinta .
Bagi keluarga besar SDN SAMBOPINGGIR yang ingin berkunjung di f b maupun blog kami

silahkan di Alamat :



SDN SAMBOPINGGIR



LOGO DAN MAKNA LAMBANG TUTWURI HANDAYANI

LOGO DAN MAKNA LAMBANG TUTWURI HANDAYANI


Lambang Tutwuri Handayani :
Kebanyakan orang menyebutnyaTutwuri Handayani yang sebenarnya adalah Logo atau Lambang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0398/M/1977 tanggal 6 September 1977 dengan uraian arti lambang sebagai berikut:

(1)   BIDANG SEGI LIMA (Biru Muda)
Menggambarkan alam kehidupan Pancasila.

(2)   SEMBOYAN TUT WURI HANDAYANI
Digunakan oleh Ki Hajar Dewantara dalam melaksanakan system pendidikannya. Pencantuman semboyan ini berarti melengkapi penghargaan dan penghormatan kita terhadap almarhum Ki Hajar Dewantara yang hari lahirnya telah dijadikan Hari Pendidikan Nasional.

(3)   BELENCONG MENYALA BERMOTIF GARUDA
Belencong (menyala) merupakan lampu yang khusus dipergunakan pada pertunjukan wayang kulit. Cahaya belencong membuat pertunjukan menjadi hidup.
Burung Garuda (yang menjadi motif belencong) memberikan gambaran sifat dinamis, gagah perkasa, mampu dan berani mandiri mengarungi angkasa luas. Ekor dan sayap garuda digambarkan masing-masing lima, yang berarti: “Satu kata dengan perbuatan Pancasilais”

(4)   BUKU
Buku merupakan sumber bagi segala ilmu yang dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia.

(5)   WARNA
Warna putih pada ekor dan sayap garuda dan buku berarti suci, bersih tanpa pamrih.
Warna kuning emas pada nyala api berarti keagungan dan keluhuran pengabdian. Warna biru muda pada bidang segi lima berarti pengabdian yang tak kunjung putus dengan memiliki pandangan hidup yang mendalam (pandangan hidup pancasila).

Makna Logo Pendidikan Nasional
Arti dari semboyan ini adalah: tut wuri handayani (dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan), ing madya mangun karsa (di tengah atau di antara murid, guru harus menciptakan prakarsa dan ide), dan ing ngarsa sung tulada (di depan, seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan yang baik).


Tut Wuri Handayani adalah penggalan dari kalimat panjang yang terkenal dari Ki Hajar Dewantoro, pendiri Taman Siswa, bapak pendidikan kita, yang baris terakhirnya juga menjadi bagian dari logo Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia : Ing Ngarso Sun Tuladha, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani. Maknanya lebih kurang : di depan memberi teladan, ditengah membimbing (memotivasi, memberi semangat, menciptakan situasi kondusif) dan dibelakang mendorong (dukungan moral).

Kalimat itu menjadi rujukan saat bicara tentang konsep kepemimpinan yang baik, memberi tuntunan bagaimana seharusnya seorang pemimpin atau seorang guru (yang digugu dan ditiru) bertindak.

Ketiga kalimat itu berulang-ulang ditulis, dibahas, diingat kemudian dilupakan. As usual, idelisnya kita sampai di mulut saja. Begitu turun ke perut yang serba idealis tadi akan menguap ke atas dan masuk kembali ke kepala dalam sebentuk angan-angan tentang suatu hal yang ideal. Keluar lagi lewat mulut, begitu turun ke perut menguap lagi, dan seterusnya, dan seterusnya. (Do you catch me?)

Kalimat itu begitu sering diucapkan, dibaca, dibahas sampai si pendengar atau si pembaca lupa untuk memahami, belum sampai taraf menghayati, apalagi mengamalkan. Untuk sampai ke tahap paham saja sulit. Sebab umumnya begitu tahu, sudah puas. Berhenti, dan mengira dirinya sudah hebat.

Ing Ngarso Sun Tuladha
Di depan memberi teladan. Duh susahnya menjadi teladan. Menjadi teladan itu artinya si pemberi teladan harus senantiasa sadar, aware terhadap pikiran, perkataan dan tindakannya. Melakukan segala sesuatu secara benar. Memberi contoh yang baik. Itu sulit. Alamiahnya manusia itu selalu mondar-mandir di dua kutub. Mana bisa menjadi baik terus. Seharusnya juga tidak buruk terus.
Menyeimbangkan dua kutub itu adalah perjuangan seumur hidup. Lalu kalau untuk seimbang saja harus berjuang seumur hidup, sewaktu-waktu bisa tergelincir jatuh, bagaimana memberi teladan? Ya dengan menunjukkan usaha yang sungguh-sungguh untuk tetap seimbang itu tadi. Saat kita senantiasa sadar dan berusaha menyeimbangkan diri, tidak perlu repot-repot memikirkan apa teladan yang baik, sebenarnya kita sudah memberi teladan.

Ing Madya Mangun Karsa
Di tengah memotivasi, menggugah semangat, kemauan dan niat. Ini juga sulit. Bagaimana membuat situasi yang kondusif untuk orang lain agar bisa berkembang, menggugah semangat untuk terus meraih kemajuan itu sulit. Apalagi kita dihadapkan pada masalah internal diri kita sendiri dan masalah eksternal dengan lingkungan kita. Tidak bisa? Oh bisa. Yang diperlukan hanya niat baik untuk melakukannya. Asal paham lakonnya hidup, baris yang inipun pasti akan dilakukan orang-orang dengan senang hati. (Bagaimana lakonnya hidup? berdiamlah --maka kau akan tahu!).

Tut Wuri Handayani
Di belakang memberi dorongan moral. Nah ini dia. Katanya seorang pemimpin atau guru atau orang yang lebih pandai, lebih tahu-- saat membimbing orang lainnya harus bersikap sebagai among (ini bahasa Jawa, bukan Inggris!). Pengemong. Pengasuh. Jadi yang menjadi fokus adalah yang diasuh. Karena itu saat yang di asuh merasa lemah, merasa tidak mampu, pengemong akan maju memberi dorongan semangat, dukungan moral. Dengan kata-kata, dengan sikap perbuatan. Dengan hati yang penuh cinta. (iya penuh cinta, karena tanpa yang satu ini, tidak akan pernah bisa ada tindakan tut wuri handayani).

Jadi kesimpulannya apa yang coba disampaikan KH Dewantoro itu adalah : sadarlah pada pikiran, perkataan dan tindakan kita, pahami hidup dan kembangkan cinta kasih. Inilah pemahaman saya tentang Ing Ngarsa Sun tuladha, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani.

ARTI LAMBANG SEKOLAH DASAR NEGERI (SDN)



Berikut ini adalah arti dan makna lambang Sekolah dasar SD negeri yang sering kita lihat dipakai di sekolah atau pakaian seragam anak-anak sekolah dasar. sebagai berikut :

Bunga bintang sudut lima dan lima kelopak daun bunga
 :
Generasi muda adalah bunga harapan bangsa dengan bentuk bintang sudut lima menunjukkan kemurnian jiwa siswa yang berintikan Pancasila. Para siswa berdaya upaya melalui lima jalan dengan kesungguhan hati, agar menjadi warga negara yang baik dan berguna. Kelima jalan tersebut dilukiskan dalam bentuk lima kelopak daun bunga, yaitu: abdi, adab, ajar, aktif, dan amal.

Buku terbuka :
Belajar keras menuntut ilmu pengetahuan dan teknologi, merupakan sumbangsih siswa terhadap pembangunan bangsa dan negara.

Tujuh belas butir padi, delapan lipatan pita, empat buah kapas, lima daun kapas :
Pada tanggal 17 Agustus 1945 adalah peristiwa penegakan jembatan emas kemerdekaan Indonesia mengandung nilai–nilai perjuangan ’45 yang harus dihayati para siswa sebagai kader penerus perjuangan bangsa dan pembangunan nasional. Kemerdekaan yang telah ditebus dengan mahal perlu diisi dengan partisipasi penuh para siswa.

Warna coklat :

Warna tanah Indonesia, berpijak pada kepribadian dan budaya sendiri serta rasa nasional Indonesia.

Warna merah putih :
Warna kebangsaan Indonesia yang menggambarkan hati yang suci dan berani membela kebenaran.

Tulisan SD :
Artinya tingkatan Sekolah Dasar

Bangunan /Rumah :
Tempat putra putri menuntut ilmu


Papan nama Pramuka SDN SAMBOPINGGIR



         Alhamdulillah akhirnya papan nama Pramuka sdn sambopinggir telah jadi 23-03-2015 .
Semoga gerakan pramuka di sdn sambopinggir tambah semangat dan giat berlatih,
salam hormat kami pembina dari gugus depan SDN SAMBOPINGGIR ,Kec .Karangbinangun
 Kab. Lamongan.


GERAKAN PRAMUKA SDN SAMBOPINGGIR


Letak Kecamatan Karangbinangun



Karangbinangun adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur, Indonesia merupakan Daerah Bonorowo yang keberadaannya diapit oleh 2 (dua) sungai besar yaitu Sungai Bengawan Solo dan Sungai Blawi ( Sungai Bengawan Jero ). Adapun letaknya berada di sebelah timur laut dari pusat pemerintahan Kabupaten Lamongan yang radius jaraknya + 17 Km.

Geografi

Luas Wilayah Kecamatan Karangbinangun 4. 292,790 Ha, yang secara administratif terdiri dari 21 Desa, 71 Dusun, 86 RW, 193 RT dan 8.186 Kepala Keluarga. Adapun batas-batas wilayah kecamatan Karangbinangun, adalah sebagai berikut :

Kependudukan

Pada tahun 2000/2001 tercatat jumlah penduduk Kecamatan Karangbinangun sebanyak : 39.756 jiwa pada tahun 2001/2002 sebanyak : 41.662 jiwa, selama satu tahun tersebut terjadi peningkatan sebanyak : 1.906 jiwa atau kenaikan sebesar 4,79 %.

Ekonomi

Kecamatan Karangbinangun merupakan salah satu wilayah yang sebagian besar wilayahnya merupakan areal pertanian, terutama ikan bandeng, udang windu dan padi.
Laju pertumbuhan ekonomimeningkat dari sebesar 2,43 % pada tahun 2000/2001 menjadi sebesar 2,57 % pada tahun 2001/2002. Penggunaan tanah di seluruh Wilayah Kecamatan Karangbinangun terdiri dari beberapa jenis :

Sawah/Tambak

Tanah sawah/tambak 3.526,110 Ha Tanah tegalan 360,950 Ha Tanah pekarangan 328,080 Ha Tanah lainnya 97,650 Ha Dengan kondisi demikian maka struktur perekonomian di Kecamatan Karangbinangun terutama didominasi oleh sektor petani ikan dan padi.

Home Industri

Di Kecamatan Karangbinangun selain sektor pertanian yang merupakan sektor utama dalam pembangunan perekonomian, saat ini sedang digalakkan Industri Kecil ( Kerajinan ) dimana di Wilayah Kecamatan Karangbinangun terdapat 2 (dua) Desaļ¾  yaitu Desa Karangbinangun dan Desa Bogobabadan yang masyarakatnya memiliki ketrampilan di bidang Bordir yang sejak tahun 1989/1990 dibina secara terpadu sebagai desa Percontohan. Adapun hasil kerajinan masih belum menunjukkan perkembangan yang menggembirakan, hal ini disebabkan karena aspek pemasarannya yang belum memadahi. Untuk mengetahui hasil produksi Kerajinan Bordir

Perdagangan

Dalam kegiatan perekonomian Sektor perdagangan berfungsi menjembatani Produsen dengan Konsumen. Lancarnya penyaluran barang dan jasa dari Produsen kepada Konsumen akan menjamin perkembangan Sektor Produksi dan Sektor Perdagangan. Di Kecamatan Karangbinangun terdapat sarana perekonomian berupa 1 unit Pasar dan tempat lelang hasil tambak (desa Blawi).

Transportasi

Terdapat Lyn Angkutan Desa jurusan Lamongan-Karangbinangun di Jalan raya Karangbinqangun, sedang untuk menuju desa-desa ada ojek dan perahu untuk mengangkut hasil sawah dan tambak.

 Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Karangbinangun,_Lamongan 

Perkemahan SD/MI Sambopinggir di Kecamatan Karangbinangun 13 August 2014

Dalam memperingati HUT Pramuka yang ke-53, pada tanggal 13 Agustus 2014, diadakan kegiatan perkemahan dengan tema "Mantabkan Pembentukan Karakter Kaum Muda Melalui Gugus Depan Terakreditasi".
SD/MI Sambopinggir ikut berpartisipasi dalam acara tersebut. Dengan mengirimkan regu putra putri. Peserta perkemahan tampak gembira mengikuti acara. Perkemahan yang dilaksanakan selama dua hari (Rabu-Kamis) juga mengadakan sesi pentas seni.
Berikut foto-foto kegiatan perkemahan yang di ikuti Tim SDN Sambopinggir.
Alhamdulillah walau  dengan pengorbanan yang cukup berat akhirnya kami dapat meraih juara 3,walaupun panas kita semua sangat bersemangat mengikuti perkemahan sekecamatan karangbinangun.Senyum
Tim Pramuka SDN Sambopinggir
Tema HUT Pramuka ke-53

Bumi perkemahan Sambopinggir
Tenda SDN Sambopinggir